• Beranda
  • penyakit
  • Waspada Anemia Bila Ditemukan Gejala Ini Pada Bayi Atau Anak

Waspada Anemia Bila Ditemukan Gejala Ini Pada Bayi Atau Anak

Waspada Anemia Bila Ditemukan Gejala Ini Pada Bayi Atau Anak

Bagikan :


Anemia pada bayi dan anak dapat terjadi apabila di dalam tubuh bayi dan anak sel darah merah jumlahnya lebih rendah dari angka normal.

Anemia pada bayi dan anak disebabkan oleh beberapa hal, antara lain seperti dilansic Cleveland Clinic berikut:

  • Bayi atau anak tidak memproduksi cukup sel darah merah
  • Sel darah merah di dalam tubuh rusak lebih cepat dari biasanya
  • Bayi atau anak kehilangan darah terlalu banyak
  • Bayi lahir prematur

Tanda-tanda anemia pada bayi:

  • Wajah pucat
  • Lemah
  • Rasa lelah pada bayi dan enggan menyusu
  • Detak jantung dan napas cepat pada saat beristirahat

Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah tanda-tanda anemia pada anak:

  • Wajah pucat
  • Mudah lelah
  • Tangan dan kaki dingin
  • Pertumbuhan dan perkembangan lambat
  • Tidak memiliki selera makan
  • Napas tidak teatur
  • Gangguan perilaku
  • Mudah mengalami infeksi
  • Lebih suka makan camilan yang rendah gizinya

Anemia disebabkan karena kurangnya asupan zat besi pada bayi dan anak. Risiko anemia akan meningkat apabila:

  • Bayi terlahir prematur atau memiliki berat badan di bawah normal
  • Bayi minum susu sapi atau kambing sebelum usia 1 tahun
  • Bayi tidak diberi MPASI yang kaya kandungan zat besi saat berusia 6 bulan
  • Bayi minum susu formula yang tidak terfortifikasi zat besi
  • Anak usia 1-5 tahun mengonsumsi susu lebih dari 710 ml sehari
  • Anak mengalami infeksi kronis atau diet ketat
  • Anak yang tidak mendapatkan cukup asupan zat besi
  • Anak yang kelebihan berat badan atau obesitas

Anemia pada bayi dan anak dapat didiagnosa dengan tes darah yang akan mengukur:

  • Hemoglobin - kadar protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen
  • Hematokrit - persentase sel darah merah dalam darah
  • Retikulosit - persentase sel darah merah yang belum matang di dalam darah dan berapa banyak sel baru yang telah dibuat

Mengatasi anemia pada bayi

Tidak semua bayi yang mengalami anemia harus mendapatkan perawatan, namun pada bayi prematur atau sakit maka transfusi darah akan dilakukan untuk meningkatkan sel darah merah di dalam tubuh.

Mengatasi anemia pada anak

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah anemia pada anak, antara lain:

  • Mencukupi kebutuhan zat besi lewat makanan yang mengandung zat besi seperti daging merah, ayam, ikan, kacang merah, dan bayam
  • Hindari memberikan terlalu banyak susu, terutama pada anak usia 1-5 tahun. Batasi asupan susu maksimal 710 ml dalam sehari agar mereka dapat mendapatkan nutrisi lain lewat makanan
  • Mengonsumsi vitamin C akan memperbaiki penyerapan zat besi di dalam tubuh. Agar penyerapan zat besi dapat dilakukan dengan maksimal, berikan vitamin C yang dikandung buah jeruk, melon, strawberry, paprika, tomat, dan sayuran hijau

Mencukupi kebutuhan zat besi pada anak dapat mencegah anemia. Berikut adalah panduan kebutuhan zat besi harian anak seperti dilansir Mayo Clinic:

  • 7-12 bulan 11 mg
  • 1-3 tahun 7 mg
  • 4-8 tahun 10 mg
  • 9-12 tahun 8 mg
  • 14-18 tahun (wanita) 15 mg
  • 14-18 tahun (pria) 11 mg

Untuk mencegah anemia, sebaiknya orang tua selalu melakukan skrining teratur khususnya di usia 9-12 bulan sehingga kekurangan zat besi dapat dicegah.

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 05:58

MayoClinic Staff. 2019. Iron deficiency in children: Prevention tips for parents. Available from : https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/iron-deficiency/art-20045634

Cleveland Clinic. 2020. Anemia in Newborns. Available from : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15698-anemia-in-newborns